Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily (tengah) didampingi Ketua DPD Golkar Kota Bogor, Rusli Prihatevy (kiri) saate memberikan keterangan pers di Kantor DPD Golkar Kota Bogor, Senin 8 April 2024 || IST
Bogorsportif – DPD Partai Golkar Kota Bogor mendeklarasikan Rusli Prihatevy sebagai bakal calon wali kota Bogor tunggal dari partai politik (parpol) berlambang pohon beringin itu.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa sejak Golkar dipimpin Rusli terjadi kenaikan raihan kursi yang signifikan, dari sebelumnya lima menjadi delapan.
“Dibawah kepemimpinan Rusli. Alhamdulillah partai Golkar yang asalnya mendapatkan 5 kursi. Di tahun 2024 ini kita meraih Insya Allah delapan kursi, tentu dengan kemenangan ini menunjukan bahwa kepemimpinan Golkar Kota Bogor sangat solid,” ujar Ace Senin 8 April 2024.
Selain itu, kata Ace, Golkar juga memberikan kontribusi besar bagi pemenangan pilpres pasangan Prabowo-Gibran.
“Kami masih memiliki agenda politik di tahun 2024 yakni pilkada. Golkar Kota Bogor dan Golkar Jabar sesungguhnya merekomendasikan satu nama, yakni Rusli Prihatevy untuk menjadi calon wali kota,” ucapnya.
Menurut Ace, pihaknya telah mendapatkan pengarahan dari Ketum Partai Golkar dari nama yang direkomendasikan tersebut sekarang ini diminta untuk bekerja di masyarakat meyakinkan masyarakat supaya betul-betul dapat menaikan elektabilitas.
Nanti partai akan melakukan survei terhadap nama-nama yg direkomendasikan baik figur internal maupun figur atau tokoh-tokoh yang punya potensi untuk maju menjadi calon wali kota,” ungkapnya.
Kata dia, Rusli diminta untuk melakukan pendekatan dan komunikasi politik dengan partai yang lain agar dapat mencalonkan secara utuh pada saat pencalonan wali kota.
“Golkar walaupun kita mengalami kenaikan tapi belum memenuhi persyaratan 20 persen untuk mencalonkan wali kota karena itu membutuhkan pembicaraan dan pendekatan dengan partai lain untuk membentuk koalisi,” jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan arahan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto harus memprioritaskan membangun hubungan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada pilpres lalu.
“Tapi tentu itu semua dilakukan setelah survei karena survei sebagai tolak ukur melihat sejauh mana elektabilitas dari figur,” ucapnya.
Termasuk juga, sambung dia, nantinya dikombinasikan dengan modal elektoral masing-masing partai.
“Kami ingin tegaskan kepada saudara rusli supaya terus bekerja di masyarakat sekaligus melakukan pendekatan dengan figur dan partai lain untuk menentukan arah konfigurasi,” tegasnya.
Ketika ditanya perihal apakah Golkar tetap akan mendorong Rusli di kursi F1. Ace menyatakan bahwa hal itu akan dari hasil survei dan pendekatan komunikasi kepada partai lain.
“Kita lihat dulu saja hasil surveinya, F1 F2 tergantung dari hasil survei dan komunikasi politik dengan partai lain. Segala kemungkinan bisa terjadi, tapi sekarang kami dorong wali kota dulu,” katanya.***