Bogorsportif – Hajatan Helaran Budaya 2025 dalam rangkaian Hari Jadi Bogor (HJB) Ke-543 bukan hanya arak arakan atau pawai tanpa makna. Namun, banyak makna penting yang dipetik.

Semua  peserta Helaran Budaya dari 90 Rombongan / Kontingen yang terdiri dari 40 Kecamatan, SKPD, BUMD se Kabupaten Bogor  dan rombongan dari beberapa daerah di Jawa Barat mengusung tema yang penuh makna seni, budaya dan sejarah.

Selain itu, semua rombongan Helaran Budaya juga mengenakan kostum atau tema yang diangkat.

Kecamatan Cibinong yang jadi Ibukota dari Kabupaten Bogor mengusung tema sejarah kerajaan Muara Beres dan Kerajaan Pajajaran.

Berawal  dari sebuah Iring iringan pasukan kerajaan kecil Muara Beres dengan Raja Prabu Surawisesa beserta Ambu Ratu Kiranawati yang diperankan Drs. H Acep Sajidin  MSi  ( Canat Cibinong) beserta Ibu dalam misi persembahan Upeti hasil bumi kepada Raja Besar Pajajaran Prabu Siliwangi yang diperankan oleh Bupati Bogor, Rudi Susmanto, Ssi

Namun, sebelum persembahan dilakukan terjadi penghadangan oleh sekelompok perampok maka terjadilah perang tanding dan perampok dapat ditumpas oleh Pasukan Kerajaan dan akhirnya persembahan upeti dapat dilakukan.

” Tema Upeti yang kami usung ini dalam rangka sentuhan moral kepada masyarakat agar sadar dan taat bayar pajak hingga pembangunan diberbagai bidang dapat terwujud subur makmur gemah ripah lohjinawi khususnya di Kabupaten Bogor,” ujar Camat Cibinong, Acep Sajidin yang memainkan peran Prabu Surawisesa atau Raja Kerajaan Muara Beres.

Acep memuji Helaran Budaya 2025 ini sangat keren dan punya makna penting dalam pelestarian budaya serta kembali mengenalkan nilai nilai sejarah kerajaan yang ada di Kabupaten Bogor.

” Helaran Budaya dan Kabogorfest ini harus jadi agenda rutin yang digelar dalam tiap HJB,” tegas Acep Sajidin.

Ia  juga   mengaku  kagum dengan Bupati Bogor  yang  sangat peduli terhadap pelestarian nilai nilai budaya dan sejarah Bogor. **