Bogorsportif – Salah satu bakal calon wali kota Bogor, Aji Jaya Bintara rupanya belum bisa menembus tiga besar dalam survei elektabilitas calon kepala kepala daerah (cakada) yang dilaksanakan oleh LS Visi Nusantara.
Padahal, alat citra diri Aji Jaya Bintara lebih masif dibandingkan bakal calon lainnya. Namun, hal itu belum berdampak signifikan terhadap elektabilitas pada hasil survei.
Seperti diketahui, pada survei LS Vinus, Aji Jaya Bintara hanya mendapat 8,38 persen. Sementara calon petahana, Dedie A Rachim berada di 27 persen, kemudian disusul oleh dokter Rayendra pada 22,75 persen, dan Sendi Fardiansyah 11 persen.
“Kalau melihat hasil survei, head to head di pilkada nanti adalah poros Dedie A Rachim dengan dokter Rayendra. Bukan antara Dedie dan Aji Jaya Bintara. Itu fakta berdasarkan hasil survei,” ujar Yusfitriadi kepada wartawan
Kendati demikian, kata Yus, Aji Jaya masih memiliki peluang untuk menyalip Sendi Fardiansyah dalam hal persentase elektabilitas.
“Sendi Fardiansyah, berpotensi tersalip oleh Aji Jaya Bintara,” kata dia.
Namun, sambung dia, keduanya hingga kini masih belum terinformasikan soal partai mana yang sudah mendapat dukungan.
Sementara itu, surat tugas dari Partai Gerindra kemungkinan besar takkan jatuh ke tangan Aji Jaya Bintara. Pasalnya, DPD Partai Gerindra Jawa Barat (Jabar) hanya memanggil lima bakal calon wali kota pada beberapa waktu lalu. Kelimanya adalah, Sendi Fardiansyah, dokter Rayendra, Jenal Mutaqin, Sopian Ali Agam, dan Dedie A Rachim.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Bogor, Pepen Firdaus mengatakan, sebenarnya DPC menyodorkan tujuh sama bakal calon wali kota kepada DPD, termasuk Aji Jaya Bintara. Namun mereka memutuskan hanya memanggil lima di antaranya.
“Kami memasukan tujuh nama, tapi hanya lima nama yang dipanggil. Aji Jaya Bintara tidak,” ucap Pepen.
Kendati demikian, sambung Pepen, hingga kini belum ada informasi resmi maupun bocoran mengenai siapa yang akan mendapat surat tugas dari DPP Gerindra.
“Sampai sekarang belum ada informasi soal siapa yang akan mendapat surat tugas,” ungkap Pepen.
Namun, kata Pepen, DPP Gerindra menegaskan akan menjatuhkan surat tugas maupun rekomendasi kepada kader internal.
“Sejauh ini memang lebih condong ke kader internal,” ungkap pria yang juga Anggota DPRD Kota Bogor itu.
Namun, sambung Pepen, tak menutup kemungkinan surat tugas ataupun rekomendasi pilkada akan jatuh ke eksternal yang diinternalkan.
“Bisa saja jatuh ke eksternal yang diberi KTA Gerindra. Kan jatuhnya mereka juga jadi internal ketika memiliki KTA,” jelas Pepen.
Seperti diketahui, dari lima nama bakal cakada yang diundang DPD Gerindra Jabar, tiga di antaranya merupakan eksternal. Yakni, Dedie A Rachim yang merupakan kader PAN, dokter Rayendra yang mengantungi KTA PDI Perjuangan, dan Sendi Fardiansyah (non partai). Sementara internal adalah Ketua DPC Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam dan Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin.***