Bogorsportif – Persikabo 1973 dihadapkan pada situasi sulit. Terdegradasi dari Liga 1 musim 2023/2024, kini Klub berjuluk Laskar Padjajaran terseok-seok mengarungi kompetisi Pegadaian Liga 2 Grup 1 musim 2024/2025.
Dari enam laga yang sudah dijalani, baru satu kali menang. Sementara lima pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan. Tumbang dari Persikota dengan skor 1-2 dan Persiraja Banda Aceh 2-4 di kandang sendiri.
Lalu dibantaI 1-5 oleh Sriwijaya FC, dipermak 1-4 PSMS Medan dan PSPS Pekanbaru dengan skor 1-3. Tiga pon yang didapat Persikabo 1973 diraih saat menjamu Dejan FC dengan kemenangan telak 5-2.
Persikabo 1973 kini berada didasar klasemen dengan 3 poin. Anak asuh Djajang Nurjaman (Djanur) juga menjadi tim paling banyak kebobolan di antara kontestan Liga 2 dengan baru memasukan 11 dan kemasukan 20 gol atau margin 9 poin.
“Penampilan melawan Sriwijaya FC kemarin sangat-sangat buruk, bahkan kami harus kebobolan 5 gol di babak lertama,” dalam keterangan media.
Djanjur pun mengakui lini belakang Persikabo 1973 menjadi yang paling buruk di Liga 2.
“Mohon maaf pada suporter Persikabo atas hasil yang sangat mengecewakan ini,” katanya.
Masa depan klub yang bermarkas di Stadiion Pakansari, Cibinong, itu pun makin tak pasti karena masalah keuangan. Dikabarkan bahwa gaji pemain dan pelatih belum dibayar dua bulan.
Prihatin dengan kondisi yang terjadi, aksi penggalangan dana dilakukan oleh masyarakat yang peduli terhadap Persikabo 1973
Dalam pamflet digital yang disebar di grup-grup WhatsApp. Kegiatan ini untuk menyelamatkan Persikabo 1973 maupun pelatih, staf kepelatihan dan pemain yang sedang berjuang demi martabat Kabupaten Bogor .
“Tidak ada perayaan pertandingan yang setara dengan keringat yang belum dibayarkan haknya,” bunyi kutipan di pamflet tersebut.
Adapun tujuan penggalangan dana yaitu untuk meringankan beban moril para staf kepelatihan dan pemain atas gaji yang belum dibayarkan dua bulan.
Lalu membantu kepulangan tim yang sedang bertandang ke Palembang, Sumatra Selatan, karena ketidak becusan manajemen tim dari segi pengelolaan finansial cost untuk bertandang dan kembali pulang.
Kemudian membantu berjalannya pertandingan kandang (home) melawan Bekasi City pada 12 Oktober, sebab manajemen terlihat tidak ada kesanggupan untuk kesiapan bergulirnya laga nanti.
“Poin yang paling krusial yaitu menghindari Persikabo 1973 didiskualifikasi dari Liga 2 karena ketidaksanggupan melanjutkan laga akibat kondisi memburuknya finansial,”
“Ibu yang harusnya bertanggung jawab atas apa yang telah ibu lakukan pada mereka, sangat ironi mereka di sini menunggu hal yang tidak pasti tapi ibu senang-senang di Bali,” lanjutan keterangan dalam pamflet digital.
Donasi ini terbuka untuk umum, bagi yang ingin berpartisipasi bisa menyalurkan melalui rekening BCA 5390599643 atas nama Risandy Pratomo. ACH