Bogorsportif – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat berencana akan mengevaluasi kinerja satuan pendidik jenjang SMA/SMK sederajat setelah menuai polemik dilingkungan masyarakat terkait pembayaran
Hal itu disampaikan oleh Kasubag Tata Usaha KCD Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, Cucu Salman bahwa harus ada evaluasi dalam waktu dekat terkait masalah ini.
“Ya harus ada evaluasi dan setiap hari kami mengikuti perkembangan dan apa yang harus dilakukan,” kata Cucu Salman
Ia mengaku bahwa pihaknya juga telah melakukan pembahasan internal di Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat.
“Kita KCD setiap hari selalu melakukan pembahasan dan hari ini pemimpin kita Kepala KCD masih bertugas di Cabang Dinas Bekasi, dan pada intinya kami membahas itu sebagai evaluasi dan langkah-langkah yang harus ditindak lanjuti,” ungkapnya.
Cucu juga mengungkapkan kalau pihaknya akan mengundang seluruh Kepala SMA/SMK baik Negeri maupun Swasta yang ada di wilayah I Provinsi Jabar.
“Kemudian kedepan dalam waktu dekat kami akan mengundang seluruh kepala sekolah untuk bisa menyikapi problematika yang muncul dan dengan hal-hal berkaitan dengan sumbangan dan lain lain yang viral di wilayah cabang dinas pendidikan Wilayah I, tentu (evaluasi) itu pasti akan kami lakukan,” tegasnya.
Pemberitaan sebelumnya SMAN 2 Cileungsi dan SMKN 1 Cibinong beberapa hari lalu sempat ramai di sosial media terkait sumbangan hingga dikabarkan sampai menahan ijazah sejumlah alumni.
Seorang siswa SMA Negeri 2 Cileungsi yang enggan disebutkan namanya memberanikan diri dengan melaporkan biaya makan, transport, hingga gaji guru selama setahun ke Instagram Politikus PSI, Ronald Aristone atau Bro Ron.
Hal itu berujung menuai polemik dilingkungan masyarakat dan netizen pengguna sosial media terkait tunjangan makan bagi guru yang ada di SMA Negeri 2 Cileungsi harus dibayar oleh para murid.
“SMAN 2 Cileungsi bang, tolong di viralin biar gurunya sadar. Masa biaya makan guru 1 (satu) tahun ditanggung murid, biaya transport dinas juga di minta ke murid,” tulis salah satu murid SMAN 2 Cileungsi tersebut.
Disamping itu, keluarga atau kakak kandung dari alumni murid SMK Negeri 1 Cibinong melaporkan adanya penahanan ijazah yang dilakukan oleh pihak sekolah ke Politikus PSI, Ronald Aristone atau Bro Ron.
Bukan tanpa sebab rupanya penahanan ijazah itu disebabkan karena adanya tunggakan uang pembayaran yang belum lunas di SMKN 1 Cibinong tersebut.
Hal itu dikeluhkan oleh sang keluarga setelah Politikus PSI Bro Ron mengunggah laporan tersebut melalui sosial media (instagram).
“Selamat malam Bro Ron, saya mempunyai adik dua orang yang bersekolah di SMK Negeri yang sama dan ijazah kedua adik saya masih ditahan gara gara masih ada pembayaran sumbangan yang belum lunas,” tulis sang keluarga ke akun Instagram Politikus PSI Bro Ron.
Lanjut kata dia berikut adalah bukti pembayaran di SMKN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Jika saya ingin mengambil ijazah adik saya dan pihak sekolah masih melarang, apa yang harus saya lakukan?,” ucapnya.
Sementara itu Politikus PSI, Ronald Aristone atau Bro Ron menanggapi kalau menurutnya sekolah negeri tidak boleh ada penahanan ijazah atau yang merugikan orang tua murid dalam menempuh pendidikan.
“Sekali lagi saya tegaskan, sekolah negeri tidak boleh menahan ijazah sebagai jaminan. Dan itu tercantum dalam dasar hukum peraturan Sekjen Kemendikbudristek 1 Tahun 2022, kabari saya apabila pihak sekolah masih mempersulit,” tegasnya **