Bogorsportif – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) bergaya hidup mewah untuk mundur.
Sebab baru-baru ini banyak mahasiswa di Indonesia menerima KIPK bergaya hidup mewah menjadi sorotan masyarakat di media sosial.
Sehingga Kemendikbud Ristek meminta mahasiswa penerima KIPK yang telah mampu secara ekonomi untuk mundur agar digantikan mahasiswa lain yang membutuhkan.
Plt Kepala Puslapdik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Abdul Kahar, mengatakan pihaknya secara regulasi meminta perguruan tinggi melakukan evaluasi setiap semester terhadap penerima KIP KUliah.
Jika ada mahasiswa penerima KIP Kuliah sudah tidak memenuhi syarat, maka perguruan tinggi dapat menghentikan bantuan terhadap mahasiswa yang bersangkutan.
“Dalam regulasi kami atur bahwa dalam perjalanan ada penerima yang tidak sesuai lagi dengan kriteria, boleh jadi seperti kasus CMJ yang viral sekarang ini, maka boleh diganti (dengan mahasiswa lain yang membutuhkan,” katanya.
Dirinya juga menjelaskan terkait mahasiswa Undip yang menerima KIP Kuliah, namun latar belakang ekonominya mampu, Kemendikbud Ristek sudah berkomunikasi dengan penerima KIP Kuliah di perguruan tinggi ini.
“Apabila ada penerima KIP Kuliah yang awalnya berlatar belakang ekonomi tidak mampu namun kondisinya sudah lebih baik, mereka disarankan untuk mundur. Himbauan ini diberikan supaya mahasiswa yang lebih membutuhkan berkesempatan menjadi penerima KIP Kuliah,” jelasnya.
Abdul menerangkan sanksi bagi mahasiswa yang menyalahgunakan bantuan KIPK maka bantuan dicabut atau dihentikan.
Tidak ada regulasi yang mengatur bahwa penerima KIP Kuliah yang menyalahgunakan bantuan ini harus mengembalikan dana yang sudah diberikan.
“Betul (hanya dicabut KIP Kuliahnya). KIP Kuliah tidak diatur untuk pengembalian karena ini bantuan sosial,” tukasnya***