Bogorsportif – Tidak ada satu pun sekolah negeri di Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup menjadi sorotan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim.

“Sekolah itu sesuai kebutuhannya, ada sistem zonasi dan jangkauan. Makanya dari itu soal kebutuhan itu banyak banget dan kemarin saja kalau dituruti semua apbd kita ga kuat tapi kita harus menggunakan skala prioritas mana harus yang kita prioritaskan,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim.

Lanjut ia mengatakan kalau masalah tidak adanya sekolah negeri di desa tersebut harus segera ditangani semua pihak.

“Yang jelas kalau kita membangun (sekolah) itu harus ada tanah dulu dan strategi tanah itu ada banyak dan kita harus bicarakan, baik dari perangkat desa ada camat dan legislatif dan eksekutif agar usulan itu terwujud,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Tangkil, Fikriana mengeluhkan tidak adanya sarana sekolah sama sekali untuk diwilayahnya. “Tidak ada sama sekali berdirinya sekolah disini SDN, SMPN, hingga SMAN untuk di wilayah Desa Tangkil,” katanya.

Dirinya mengungkapkan Ketidak adanya sarana sekolah tersebut justru menjadi penghambat pendidikan bagi generasi sekarang.

“Warga saya yang harus menutut ilmu, harus berjalan hingga membutuhkan 3 sampai 2 kilometer ke desa tetangga, karena untuk desa Tangkil tidak memiliki sama sekali sarana sekolah,” ungkapnya.

Fikriana menuturkan bahwa Pengajuan pun sudah dilakukan pihaknya hingga tingkat provinsi.

“Kalau pengajuan sudah, dari tingkat kecamatan hingga provinsi, namun mereka pihak kecamatan malah menanyakan lokasi dimana bila akan dibangunkan,” ujarnya.

Dirinya sangat menyayangkan, dengan kemajuan Kabupaten Bogor, masih adanya disalah satu desa yang tidak memiliki sarana sekolah.

“Kemajuan daerahkan melihat generasi genarasi kedepannya, sangat miris aja ditengah perkembangan yang pesat di Kabupaten Bogor, salah satu desa tidak memiliki sarana sekolah, dan warganya harus berjalan hingga kiloan meter untuk sekolah didesa tetangga,” keluhnya.

Fikriana berharap pemerintah lebih memperhatikan Desa Tangkil dengan membangunkan serta memberikan fasilitas pendidikan untuk warganya.

“Warga saya sekitar 400 Kartu Keluarga (KK) lebih di Desa Tangkil, semoga pemerintah daerah maupun pengusaha yang memiliki lahan yang berhektar hektar didesa Tangkil untuk ikut membantu serta membangun pendidikan disini,” harapnya.**