Bogorsportif – Dibukanya jalur jalan alternatif Sentul menjadi satu arah dikhawatirkan pihak sekolah SMPN 2 Sukaraja Kabupaten Bogor. Pasalnya, Jalur cepat tersebut persis berada di gerbang masuk sekolah yang mengancam keselamatan ribuan siswa.

Kepala sekolah SMPN 2 Sukaraja mengatakan, Ada 1.428 siswa SMP Negeri 2 Sukaraja yang saat ini terancam keselamatannya, usai jalur lambat di Jalan Alternatif Sentul dibuka, pada Selasa 9 Januari 2024 lalu.

Perlu diketahui Jalan Alternatif Sentul tersebut memiliki dua jalur yakni jalur cepat dan jalur lambat, namun beberapa pekan lalu jalur lambat tersebut dibuka, sehingga menjadi satu jalur yakni jalur cepat.

“Kemarin kita baru pertama masuk sekolah setelah menjalankan libur semester dan libur hari natal tahun baru. Setelah kita masuk, jalur lambatnya sudah dibuka, sehingga mengancam keselamatan siswa dan orang tua murid saat antar jemput peserta didik,”jelasnya

Menyikapi hal ini pihak sekolah akan segera melayangkan surat permohonan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, untuk membuatkan JPO (jembatan penyebrangan orang) di Jalan Raya Alternatif Sentul tersebut.

“Saya langsung mengusulkan pembangunan JPO ke Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor untuk mempermudah para siswa saat berangkat dan pulang sekolah. Terutama posisi SMPN 2 Sukaraja ini berada di jalan raya alternatif Sentul,” ungkapnya.

Pihak sekolah juga meminta Dishub membuat zona selamat sekolah (ZoSS), hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dikawasan luar lingkungan sekolah.

“Kita juga mengusulkan untuk pengadaan ZoSS termasuk garis kejut kawasan sekolah dan rambu lalu lintas untuk penyebrangan siswa. Supaya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan oleh kita sebagai pihak sekolah,” tukas Dedi

Hal Senda juga dikatakan Dina salah satu orang tua siswa, Ia mengatakan bahwa pembukaan jalur cepat di Jalan Alternatif Sentul ini sangat membahayakan.

“Ini sangat membahayakan para siswa saat berangkat dan ketika pulang sekolah. Padahal pengguna kendaraan dijalur alternatif Sentul ini kencang-kencang, seharusnya diperhatikan juga keamanan dan kenyamanan dilingkungan sekolah khususnya untuk keselamatan para peserta didik,” Kata Dina

Cev*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *