Erni Suardi (54),
salah seorang produsen dodol atau kue keranjang rumahan di Kampung Suka Warna RT 01 RW 13 Desa Tamansari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor || FRI

RUMPIN – Perayaan tahun baru Imlek akan berlangsung tanggal 10 Januari 2024 mendatang. Namun kuliner khas Imlek yaitu dodol atau kue keranjang, saat ini sudah mulai banyak dipesan oleh warga yang akan merayakan Imlek.

Meski ditengah suasana musim hujan dan jelang pesta demokrasi serentak di 2024, pesanan makanan khas Imlek berupa dodol atau kue keranjang terus alami peningkatan dibanding tahun lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Erni Suardi (54),
salah seorang produsen dodol atau kue keranjang rumahan di Kampung Suka Warna RT 01 RW 13 Desa Tamansari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

“Pada Imlek tahun 2024, pesanan dodol kue keranjang meningkat. Tahun 2023 lalu jumlah pesanan 1,6 tin, di tahun ini naik jadi 2 ton. Pemesannya masih dari wilayah Jabodetabek,” ucap Erni Suardi, Jum’at 19 Januari 2024

Di sisi lain, lanjutnya, pada tahun 2024 ini peningkatan jumlah pesanan tersebut dibarengi adanya peningkatan harga beli dari bahan-bahan pokok untuk membuat dodol atau kue keranjang, seperti ketan, gula pasir dan gula aren.

Ia menjelaskan, sejak memulai kembali produksi dodol dan kue keranjang pada tanggal 3 Januari 2023 lalu, kenaikan harga bahan – bahan pokok tersebut cukup tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu cukup cepat, tepatnya sekitar dua minggu terakhir di bulan ini.

Seperti gula pasir dari awalnya 1 karung 50 kg seharga Rp. 780 ribu, harganya naik menjadi Rp. 850 ribu. Ketan putih dari harga Rp. 850 ribu menjadi Rp. 1 juta 50 ribu dan gula aren dari harga Rp. 50 perkilogram menjadi Rp. 60 ribu/kg.

“Sehingga pada tahun 2024 ini, saya pun terpaksa menaikan harga jual dodol kue keranjang. Kalau tahun 2023 lalu, satu kilogram harganya 33 ribu, sekarang jadi 35 ribu. Itu untuk harga borongan atau pesanan minimum 100 kilo. Kalau untuk harga eceran 40 ribu perkilo,” ujarnya.

Erni menambahkan, karena ada sedikit peningkatan jumlah pesanan, saat ini di rumah produksinya ada penambahan tenaga kerja menjadi 8 orang. Tenaga kerja tersebut masih bagian kerabat dan warga sekitar yang sudah faham cara membuat dodol atau kue keranjang.

“Karena ini kan usaha turun temurun, jadi tetap harus dijaga kualitas mutu dan rasanya. Jika ada yang berminat silakan datang ke rumah produksi kami atau bisa memesan langsung via telepon,” pungkasnya.

FRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *