Bogorsportif – Dinas Pendidikan ( Disdik) Kabupaten Bogor, melalui Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpas) menolak usulan relokasi SMP Negeri 2 Babakan Madang yang berlokasi di Desa Bojong Koneng.
Hal itu disampaikan oleh Kasie Sarpas Paud dan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Wembi Syarif Chan bahwa dirinya tidak habis pikir oleh Kepala SMPN 2 Babakan Madang Diana Yuwinda yang meminta agar sekolahnya segera direlokasi.
“Saya baru dengar, Relokasi memang harus jadi solusi, tolong dibiasakan cara berfikir itu ambil masalahnya dan cari solusi terbaiknya dan untuk siswa yang menjadi korban jatuh itu kan diluar sekolah jadi bukan kewenangan Disdik,” katanya.
Bahkan ia menegaskan jika SMPN 2 Babakan Madang direlokasi akan menuai kontroversi dari lingkungan sekitar, karena mempersulit saat pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada jalur zonasi.
“Disana-kan sudah sesuai dengan zonasi, jadi tidak bisa semerta-merta harus pindah. Dan misal sekolah itu direlokasi, pastinya warga setempat akan memprotes,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 2 Babakan Madang, Diana Yuwinda melaporkan PT Sentul City ke Anggota Dapil I DPRD Kabupaten Bogor melalui Reses di Kantor Kecamatan Babakan Madang.
Laporan tersebut berkaitan dengan kondisi fasilitas SMPN 2 Babakan Madang yang kerap kali terdampak dari proyek pembangunan perumahan dari PT Sentul City yang berlokasi di Desa Bojong Koneng.
“Kita minta perhatian kepada SMPN 2 Babakan Madang, karena sejak dari Agustus dan sampai hari ini kondisi SMPN 2 Babakan Madang semakin hari semakin memprihatinkan karena terdampak dari proyek pembangunan dari PT Sentul,” kata Kepala SMPN 2 Babakan Madang, Diana Yuwinda.
Ia menjelaskan kondisi SMPN 2 Babakan Madang terus terdampak pergeseran tanah akibat proyek tersebut bahkan saat intensitas curah hujan tinggi melanda wilayah Kabupaten Bogor.
“Jadi yang jelas pergeseran tanah itu terus terjadi apa lagi saat kondisi cuaca cukup tinggi. Dan kondisi bangunan sekolah terus mengalami dampak pergeseran tanah, tapi meskipun begitu kita selalu ada perhatian dari Sentul,” ungkapnya.
Namun ia mengaku sangat khawatir akibat bencana alam pergeran tanah di SMPN 2 Babakan Madang tersebut.
“Kami sangat khawatir karena kami melayani banyak siswa dan disana hampir 400 siswa SMPN 2 Babakan Madang. Jadi kami butuh keamanan, dan banyak siswa juga yang terjatuh saat mengendarai motor,” keluhnya.
Diana Yuwinda berharap ada titik terang untuk solusi bagi SMPN 2 Babakan Madang yang kerap kali dihantui melalui Reses Dapil I DPRD Kabupaten Bogor.
“Kami ingin meminta solusi untuk kedepannya karena ini bukan satu bangunan, bahkan dari bagian parkiran, tembok, teralis dan ubin sebagainya semuanya terdampak. Jadi saya memohon sekali lagi untuk bapak-bapak, saya berharap ada perhatian lebih,” harapnya.
Sementara itu Divisi Perizinan PT Sentul City, Solihin menanggapi keluhan Kepala SMPN 2 Babakan Madang Diana Yuwinda terkait pergeseran tanah tersebut.
“Saya ikuti reses tahun kemarin, sudah saya laksanakan. Pelaksananya masa ditanggung sama Sentul semua, yah ga mungkin lah,” ucapnya.
Namun dirinya mengaku telah memberikan bantuan kepada SMPN 2 Babakan Madang usai terdampak bencana alam pergersaran tanah.
“Kamu denger sendiri, yah kita sebagai pengembang membantu disitu. Kemarin ada keluhan pecah, sudah dilaksanakan dan bu kepala sekolah juga sudah bilang begitu kalau relokasi, kita serahkan kepada Dinas Pendidikan dan Fasos Fasum itu juga sudah masuk BPKAD,” pungkasnya***